Menurut informasi dari sumber yang namanya tak mau di sebut di media dan ada beberapa orang sumber yang sudah di gali informasinya membenarkan kronologis perjalan cerita ini , ia membenarkan dengan adanya dinas Kominfo berlangganan dengan BVS (Bandwidth Internet ), dan memutuskan kontrak langganan dengan (iconnet internet) yaitu anak perusahaan PT. PLN .
Dan dari tahun 2022 dinas Kominfo Batanghari memutuskan langganan atau kontrak berlangganan dengan (iconnet Wifi) dan menerima BVS Bandwidth internet (Wifi) untuk jaringan internet sekitar wilah pemerintah daerah kabupaten Batanghari, terutama di wilayah perkantoran dinas – dinas dan rumah dinas Bupati ,rumah dinas wakil Bupati, rumah sekda , rumah ketua DPRD di kota Muara Bulian. Dan tujuh kantor kecamatan yang ada di kabupaten Batanghari.
Adapun guna pemasangan Bandwidth internet ini terutama untuk sikepo kehadiran atau absensi bagi aperatur sipil Negara ( ASN ) baik yang biasa kita sebut pegawai negri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah di kabupaten Batanghari.
Dan penggunaan yang lain bisa untuk memudahkan kerja dengan menggunakan sistim internetan bagi pengguna jaringan di kantoran pemda itu sendiri . Yang menjadi pertanyaan kita kenapa iconnet di putusin untuk berlangganan dengan dinas Kominfo  .
Dan dinas Kominfo membuat kontrak baru lagi dengan BVS Bandwidth internet , bukanya Bandwidth internet lebih mahal dari pada iconnet , menurut informasi dari sumber yang tak mau namanya di buat di media detikjambi.com, dia mengatakan dulu ketika masih berlangganan dengan iconnet ,  di bayar oleh dinas Kominfo (pemda) sekitar Rp. 35.000  000. (Tiga puluh Lima Juta) Perbulan Satu tahunya menjadi Rp.420.000.000. (Empat ratus dua puluh juta).
Setelah berlangganan dengan BVS Bandwidth internet sampai sekarang ini diduga perbulan di bayar lebih kurang 238. 000 000 (dua ratus tiga puluh delapan juta) jadi kalau pertahunnya lebih kurang menghabiskan keuangan daerah Rp 2.856. 000 000. (Dua milyar delapan ratus lima puluh enam juta ) rupiah pertahun .
Kalau kita amati perbandingan harga kontrak perbulan BVS (Bandwidth internet) dengan (Pemda), Bandwidth di bayar jauh lebih mahal , di bandingkan iconnet jauh lebih murah perbulannya, jadi apa kelebihan yang di bayar lebih mahal, dengan yang di bayar murah.
Kalau kita tanya ke dinas – dinas yang ada di lingkungan pemda Batanghari sistim kerja BVS (Bandwidth internet) juga lelet jadi apa kelebihannya sampai di bayar jauh lebih mahal perbulan kata sumber ke awak media  ini.
Dan BVS (Bandwidth internet) diduga kurangnya pasilitas sehingga masih menggunakan pasilitas (Iconnet internet)  kita dapat informasi  seperti pasilitas tiang di kecamatan dan di Desa , untuk di gunakan sebagai sarana pasilitas untuk (Bandwidth internet)
Dari beberapa sumber yang kita gali informasinya dia mengatakan dengan adanya berlangganan Bandwidth anggaran daerah lebih sangat boros .
Dan di lanjutkan sumber, kapan itu di tender , perusahaan mana saja yang ikut tender , apa saja sarat untuk ikut tender supaya bisa memenangkan suatu proyek yang menghabiskan uang negara atau uang daerah lebih kurang 6 miliaran pertiga tahun.
Kalau kita kalikan tiga tahun saja  udah 6 miliaran uang rakyat di habiskan untuk berlangganan internet BVS (Bandwidth) saja, terjadinya pemborosan keuangan sedangkan  sekarang ini ekonomi masyarakat di Batanghari khususnya lagi sedang tidak baik – Baik saja ujar sumber.
Terpisah Boni salah satu Kabid saat di konfirmasi mengatakan tahun ini saya PPTK nya sebelumnya Roni (pak sekretaris Infokom) kalau kontrak perbulannya di bawah dua ratus juta , kalau untuk info lebih lanjut silakan hubungi pak kadis ujarnya.
Ini patut diduga ada bisnis besar di balik jaringan BVS ( Bandwith internet ) ini , di tempat terpisah ” sekretaris dinas Kominfo Roni, saat di temui dia mengatakan itu saya PPTK nya , di tahun lalu , kami tidak munafik kami juga mendapatkan ke untungnya sedikit di situ , saya ,pak kadis dan , Boni jelas sekretaris Kominfo ke awak media. Rabu ,( 7/5/2025)..(Red)
Azwar